Aku Rindu Sosok Ayah Yang Dulu
Artikel halaman satu
Halaman selanjutnya..
| Keluarga Idaman |
Dulu, aku memilih dia sebagai suamiku karena kasih sayang dan tanggung jawabnya. Kini, setelah usia pernikahanku memasuki tahun ke 2 sudah terlihat perubahan pada tutur kata dan sikapnya. Aku mulai meragukan perjalanan bahtera keluarga kami, sanggupkah aku melewatinya sampai ajal menjemput. Aku rindu sosok ayah yang dulu.
Sahabat solusi aspudin, mungkin kisah tersebut di atas dapat terjadi pada keluarga kita, teman atau sahabat kita. Ada kalanya dalam kehidupan keluarga tidak selalu bahagia namun juga tidak selalu menderita. Suka dan duka kadang datang silih berganti.
Tidak ada satu orang pun yang menginginkan menderita tapi bagaimana jika perubahan itu terjadi pada salah satu pihak, entah istri atau suami. Jika perubahan tersebut terjadi pada suami, bagaimana kita menyikapinya?.
Untuk dapat menyikapi perubahan pada suami, ada baiknya pihak istri melihat pada diri sendiri terlebih dahulu, apakah sudah betul-betul mengenal sosok suaminya?.
Tidak dapat kita pungkiri, pria identik dengan rayuan dan gombalan. Yang harus di pahami, rayuan atau gombalan adalah beda tipis dengan kebohongan; kebohongan yang menyenangkan bukan. Pada sisi lain, wanita juga senang dengan puji-pujian atau kata-kata yang menyanjung bukan?. Di situlah pintu awal para pria menyembunyikan sosok yang sebenarnya. Pria akan menampilkan sosok pria idaman bagi wanita yang di sukainya. Pria akan menampilkan sosok laki-laki yang pantas menjadi pendamping sang wanita. Jika sudah begitu, apa kelanjutan kisah sang pria jika sudah menjadi pasangan hidup sang wanita?. Jawabannya adalah perubahan.
Perubahan pada sosok suami dapat terjadi kapan saja jika sang suami sudah mulai merasa jenuh dengan keadaan dalam rumah tangga. Kejenuhan itu bisa terjadi dengan berbagai alasan namun sebaiknya sang istri bisa menangkap sinyal kejenuhan sang suami.
Jika terjadi perubahan pada sosok suami, ada beberapa tips atau cara yang bisa di lakukan sang istri untuk menyikapi perubahan suami, yaitu :
1. Bersikap tenang. Sikap tenang dan menenangkan adalah langkah bagus untuk menjaga keharmonisan keluarga.
2.Introspeksi diri. Sang istri ada baiknya melihat pada diri sendiri, jangan-jangan ada kesalahan yang tidak sengaja menyakiti perasaan suami. Jika di rasa ada, segera meminta maaf dan merubah sikap namun jika merasa berjalan normal seperti adanya segera lakukan komunikasi.
2. Komunikasi. Membangun komunikasi dengan suami namun jangan sampai terlihat cerewet. Bangunlah komunikasi dengan sesederhana mungkin di momen yang pas.
3. Solusi. Jika suami memberikan keluhan atas sikap istri, segera respon dengan meminta masukan atau solusi yang harus di lakukan istri.
4. Rekreasi. Ajak suami untuk berekreasi ke tempat yang pernah memberikan kenangan indah. Bangun kembali romantisme suami-istri.
5. Berikan respon positif dan membangun. Coba tunjukan kembali pada suami saat sang suami merayu anda, berikan memory itu agar suami teringat kembali momen-momen indah tersebut.
6. Jika suami masih menunjukan perubahan sikap, konsultasikan dengan pihak kaluarga yang dirasa akan memberikan kenyamanan bukan mempertajam permasalahan.
Keluarga yang harmonis bukanlah keluarga tanpa adanya permasalahan. Keluarga harmonis adalah keluarga yang mampu menjawab segala permasalahan yang terjadi dengan solusi yang tepat tanpa mengganggu keutuhan keluarga.
"Catatan : Tulisan ini hanya memberikan alternatif pilihan dalam menyelesaikan permasalahan keluarga. Berfikir jernih dalam mencari solusi permasalahan keluarga."
About Aep Saepudin
No comments